Thursday, June 7, 2007

MUHAMMAD AL AMIN

“Muhammad”

Disuatu daratan tinggi di Syam, berdiamlah seorang pendeta bernama Buhaira. Ia memperhatikan setiap orang yang lalu dan pegi ke daerhnya itu. Ia yang amat tekun beribadah menyembah Tuhan membaca kitab-kitab lama. Diantaranya ia membaca injil Barnabas, dimana tertulis bahwa Isa al masih pernah berkata bahwa akan datang seorang Rasul sesudahku namanya Ahmad, dan bila Rasul ini berjalan akan dilindungi oleh awan Pada suatu hari pendeta Buhaira melihat serobongan kafilah arab datang menuju Syam yang selalu diikuti oleh awan diatasnya. Kafilah ini didatanginya, dipersilahkan mampir di rumah kediamannya. Kafilah ini adalah kafilah yang dipimpin oleh Abu Thalib dimana Muhammad turut serta di dalamnya.

Pendeta Buhaira memperhatikan gerak gerik anak yang bernama Muhammad itu, akhirnya ia yakin bahwa anak itulah yang akan diutus oleh Allah menjadi nabi dan Rasul sesudah Isa as. Pendeta Buhaira memberi nasehat kepada Abu thalib agar anak ini dijaga dengan baik-baik, jangan lengah dari penjagaan, sebab ia kelak akan menjadi seorang yang maha penting. Dengan nasehat dan keyakinan peneta Buhaira ini, Abu thalib semakin cinta terhadap anak saudaranya yang bernama Muhammad ini. Bukan saja cinta melainkan ditambah dengan perasaan harap dan hormat.

Begitulah Muhammad hidup di tengah-tengah kaumnya semakin menjadi dewasa, dengan sifat dan akhlak yang indah, sehingga menjadik suri tauladan dan buah bibir setiap orang. Tersiarlah bahwa seorang pemuda yang terpecaya yang hidup dan perdagangannya penuh dengan barakah, sehinga banyak pedagang-pedagang besar yang ingin menjadikan Muhammad sebagai pelaksana atau pembantunya.

Yang pertama melamar Muhammad untuk jabatan ini adalah seorang pedagang wanita yang kaya raya bernama Siti Khadijah binti Khuwailid, seorang janda muda yang ayu pula. Muhammad diberinya seorang anak pembantunya. Dalam perdagangannya ini Muhammad mendapatkan keuntungan dan simpati yang luar biasa kemana saja di pergi berdagang. Khadijah yang pada mulanya hanya sekedar percaya terhadap Muhammad lama-lama berubah menjadi hormat dan kagum, akhirnya jatuh cinta kepadanya. Akirnya terjadilah perkawinan antara keduanya, sekalipun umurnya lebih tua dari Muhammad., namun suatu pekawinan yang amat indah dan ideal sekali, penuh dengan rasa saling mencintai, hormat menghormati dan percaya mempecayai.

Khadijah isteri yang paling dicintai Rasulullah. Rasulullahlah tak pernah kawin yang selama Khadijah hidup. Dialah yang pertama masuk Islam, ibu dari semua anak Rasulullah selain Ibrahim, Ia adalah wanita yang pertama yang masuk sorga, yang membela rasulullah dengan jiwa, harta dan cinta-kasihnya disaat Rasulullah mendapat tentangan dari kaumnnya. Ketika Khadijah meninggal Rasulullah sangat sedih sehingga tahun tersebut disebut “tahun sedih”. Umur 40 tahun Rasulullah diangkat menjadi nabi dan Rasul, lalu menyebarkan segala wahyu yang diturunkan Allah kepadanya dengan perantara malaikat Jibril. Tiga tahun lamanya ajaran atau wahyu yang di terimanya ini disiarkan dengan diam-diam dan sembunyi-sembunyi sehingga yang beriman hanyalah orang-orang yang dekat kekpada Rasulullah saja yaitu, Khadijah, Abu Bakar, Ali Bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah (duduk yang dijadikan anak angkat kesayangan Rasulullah) yaitu bapak dari Usamah.

Keempat manusia pertama yang masuk Islam ini menjadi perlambang agama Islam sampai hari Kiamat. Khadijah adalah seorang wanita, yaitu seorang wanita yang masuk Islam. Abu Bakar adalah seorang tua yang dalam akal dan pemikiranya lambang dari seorang cendikiwan atau intlek, Ali Bin Abi Thalib, adalah seorang anak atau pemuda , sedangkan Zaid bin haritsah seorang budak.

Jadi agama Islam itu dapat diterima oleh wanita, cerdik pandai, anak muda dan golongan budak.

Setelah tiga tahun berdakwah secara sembunyi-sembunyi dan mendapat beberapa orang pengikut yang masih sedikit jumlahnya, lalu Allah memerintahkan agar berdakwah secara terbuka atau terang-terangan. Rasulullah memerintahkan manusia untuk menyebabah Allah saja, harus meninggalkan Tuhan-Tuhan mereka dan berhala-berhala dan lain-lain sesembahan. Rasulullah memerintahkan mereka agar meninggalkan segala kejahatan dan mengerjakan kebaikan. Rasulullah mereka tentang, mereka musuhi, mula-mula dengan kata-kata, kemudian dengan maki-makian , penghinaan , ancaman-ancaman, dan pembunuhan-pembunuhan. Dua belas tahun lamanya Rasulullah dan pengikut-pengikut beliau yang masih sedikit jumlahnya itu bekerja, bekerja, berdakwah dan menyeru mereka di tengah-tengah segala penghinaan, dan penganiayaan itu.

Karena jumlah mereka yang masih amat sedikit, mereka tak mempunyai kekuatan, sedang musuh-musuh mereka amat banyak dan kuat, maka Allah perintahkan kepda Rasul-Nya dan paa pengikutnya untuk agar bersabar dan tabah menahan ancaman dan penganiayaan ini. Bagaimana kesabaran dan ketabahan Rasulullah dan para sahabat beliau, sudah sama kita ketahui dengan membaca sejarh beliau dan para sahabat yang lengkap. Akhirnya Rasulullah dan pengikut-pengikut beliau diizinkan Allah berhijrah meningggalkan kampung halaman mereka. Sebagaimana mereka diperintahkan Rasulullah pindah ke Habasyah (Ethiopia) dan sebagian lainnya ke Madinah. Rasulullah bersama Abu Bakar Shiddiq pun dipeintahkan Allah meninggalkan kota Makkah, karena sudah berdiri gerombolan pemuda-pemuda Quraisy yang akan membunuh beliau dimana saja beliau diketemukan.

Di Madinah Rasulullah mendapatkan pengikut yang makin lama makin banyak jumlahnya. Diantaranya pemuda-pemuda yang ahli tempur atau ahli perang, yaitu kaum Anshar. Karena mendapatka pengikut, maka musuh-musuh golongan Quraisy menjadi semakin marah. Mereka menyusun suatu kekuatan pasukan yang akan menyerang Muhammad s.a.w. dan para pengikut beliau ke kota Madinah. Barulah di saat itu Alah memerintahkan kepada Rasulullah dan pengikut-pengikut beliau kaum muslimin, supaya bersiap-siap untuk melawan atau bertempur, bila diserang oleh musuh-musuh mereka. Sekalipun dengan jumlah yang amat kecil dan musuh dengan jumlah yang amat besar, mereka melawan musuh yang datang menyeang. Terjadilah perang pertama yaitu perang Badar yang amat masyhur itu, Rasulullah dan kaum muslimin menang, kemenangan yang pertama.

Dalam keadaan bahaya yang amat berat itu, tiba-tiba di Madinah berdiri pula satu golongan manusia yang terdiri dari dari orang-orang Yahudi, yang juga menyusun kekuatan untuk menghancurkan Rasulullah dan kaum muslimin. Mula-mula Rasulullah mengajak mereka bekerjasama, tidak serang-menyerang,bebas dengan agama dan penghidupan masing-masing. Bahkan sampai diadakan perjanjian perdamaian dan persahabatan. Tetapi orang-orang Yahudi akan menghomati janji itu kalau mereka kuat dan musuh kuat. Setelah Rasulullah berulang-ulang diserang oleh kaum musyrikin Makkah, sedang Rasululah dan pengikutnya amat sedikit jumlahnya, maka orang Yahudi berpendapat, tentu akhirnya Rasulullah dan pengikut-pengikutnya akan kalah dan hancur. Maka mereka berusahalah turut menghancurkan dan menyerang kaum muslimin yang sedikit itu. Keadaan Rasulullah dan kaum muslimin di Madinah akhirnya menghadapi bahaya latent yang amat besar. Dengan tegas Allah memerintahkan kepada Rasulullah dan kaum Muslimin untuk melawan, sekalipun sepuluh menghadapi seratus musuh, harus melawan. Bahkan ditegaskan Allah bahwa Allah akan menolong dan mengirimkan bantuan-bantuan dari langit.

Begitulah pertempuran demi petempuran , perang demi perang terjadi antara Rasulullah dan beserta pengiku-pengikut beliau dengan musuh-musuh mereka yang terdiri dari berbagai golongan musyrikin Quraisy, golongan Yahudi dan golongan munafikin. Dalam pada itu penyebaran agama Islam diteruskan dengan segit-giatnya. Setiap oang islam laki-laki atau perempuan, anak-anak sekalipun diwajibkan menyebarkan ajaran yang dibawa Rasululah ini di mana saja mereka berada, di pasar, di medan perang dll. Akhirnya Jaziah Arab yang kuas itu seluruhnya dapat dikuasai oleh Rasulullah, sehinga penyebaran agama semakin meluas, dan sebelum Rasulullah meninggal dunia dalam umur 63 tahun, hampir seluruh bangsa Arab sudah memeluk agama Islam, selain beberapa orang dan golongan saja yang tetap beragama Yahudi dan Nashrani. Lebi-lebih sesudah kota Makkah dapat direbut kembali pada tahun 6 H. Musuh-musuh besar Rasulullah berubah menjadi sahabat-sahabat kental dan pejuang-pejuang Islam yang terkenal sampai hari ini.

Setelah bangsa Arab yang bodoh, jahat dan kejam itu masuk Islam, berubahlah segala keadaan mereka. Berubah kepercayaan, berubah aklhlak dan budi-pekerti mereka, menjadi satu bangsa sekalipun kecil tetapi bersatu, sehingga mereka dapat mengalahkan bangsa-bangsa besar sekalipun. Agama Islam tersebar ke timur dan ke barat, adalah sebagai akibat dari ketinggian akhlak dan budi pekerti dari tentara-tentara Islam yang menduduki berbagai daerah. Rahasia dari kemenangan demi kemenangan yang mereka capai itu adalah terletak pada akhlak mereka, dan juga terletak pada kerusakan akhlak dari tentara-tentara musuh-musuh mereka. Rakyat banyak, laki-laki perempuan menjadi lebih senang dan terjamin keamanan mereka di bawah tentara Islam daripada di bawah pemerintahan dan tentara Romawi atau Persia, yang memang tentara-tentara yang amat kejam tak punya peri kemanusiaan.

Bangsa-bangsa yang sudah masuk agam Islam itu mempeljari kitab suci Al-Qur’an, membaca dan menghafalkannya, sehingga dalam masa hanya satu abad saja, semua bangsa-bangsa itu menjadi bangsa-bangsa yang berbahasa Arab (bahasa Al-Qur’an). Sungguh Al-Qur’an itu selain Kitab Suci yang menjadi sumber kepercayaan dan hukum ummat Islam, juga merupakan mu’jizat terbesar sampai hari ini dan sampai hari kiamat nanti. Ada kemungkinan Al-Qur’an ini akan dipelajari dan dibaca oleh manusia di seluruh dunia, karena indahnya, hebat isinya dan satu kitab suci yang tak ada keraguan padanya. Bangsa-bangsa barat yang sejak abad pertengahan berhail menjajah bangsa-bangsa timur yang beragama Islam, mencoba menghancurkan agama Islam dengan politik kolonialisme dan kristenisasi dalam masa berabad-abad lamnya, tidaklah bekasil mengkeristenkan ummat Islam. Sangat nyata keunggulan agama Islam ini. Akhirnya sesudah perang dunia kedua, ummat islam yang terjajah, berhail mencapai kemerdekaaan. Bangsa-bangsa Barat mulai sadar, mulai tertarik kepada Islam, mereka pelajari, lalu banyak diantara mereka masuk menjadi pemeluk agama Islam. Wallahu A’lam.

source : nahdlatulwathan.org

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home